Bagi
Public Relations menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk
gedung, presentasi, publikasi dan seterusnya tetapi terletak pada :
- Bagaimana organisasi
bisa mencerminkan yang dipercayai memiliki kekuatan, mengadakan
perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol,
dievaluasi.
- Dapat dikatakan bahwa
citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks.
Pada
saat ini banyak perusahaan atau organisasi memberikan perhatian terhadap
pembangunan suatu citra yang positif atau baik dimana menguntungkan bagi suatu perusahaan atau
organisasi tersebut tidak hanya melepaskan diri dari terhadap terbentuknya
suatu kesan publik negatif atau buruk. Citra perusahaan adalah komoditas yang
rapuh atau mudah pecah namun kebanyakan perusahaan juga meyakini bahwa citra
perusahaan yang positif adalah esensial, sukses yang berkelanjutan dan dalam
jangka panjang.
Citra menurut Katz yang dikutip oleh Soemirat dan Ardianto
dalam buku Dasar-Dasar Public Relations adalah cara bagaimana pihak lain
memandang sebuah perusahaan, seseorang , suatu komite, atau suatu aktivitas.
Setiap perusahaan mempunyai citra. Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak
jumlah orang yang memandangnya. Berbagai citra perusahaan datang dari pelanggan
perusahaan, pelanggan potensial, bankir, staf perusahaan, pesaing, distributor,
pemasok, dan gerakan pelanggan di sektor perdagangan yang mempunyai pandangan
terhadap perusahaan(2004:113). Citra menurut Frank Jefkins yang dikutip oleh
Soemirat dan Ardianto dalam bukunya Dasar-Dasar Public Relations mengungkapkan bawa citra adalah kesan yang
diperoleh berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta
atau kenyataan (2004:114). Lima jenis citra (image) yang dikemukakan oleh Frank
Jefkins dalam buku Public Relations , yakni:
- Citra bayangan (mirror
image). Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota
organisasi––biasanya adalah pemimpinnya––mengenai anggapan pihak luar
tentang organisasinya.
- Citra yang berlaku (current image). Adalah suatu citra atau pandangan yang dianut
oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.
- Citra yang diharapkan (wish image). Adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak
manajemen.
- Citra perusahaan (corporate image). Adalah citra dari suatu organisasi secara
keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya.
- Citra majemuk (multiple image). Banyaknya jumlah
pegawai (individu), cabang, atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau
organisasi dapat memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan
organisasi atau perusahaan tersebut secara keseluruhan. (2003:20)
Efek kognitif dari komunikasi sangat mempengaruhi proses pembentukan citra
seseorang. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang
diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku
tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita
tentang lingkungan. Efektivitas Public Relations di dalam pembentukan citra
(nyata, cermin dan aneka ragam) organisasi, erat kaitannya dengan kemampuan
(tingkat dasar dan lanjut) pemimpin dalam menyelesaikan tugas organisasinya,
baik secara individual maupun tim yang dipengaruhi oleh Public Relations
praktek berorganisasi (job design, reward system, komunikasi dan pengambilan
keputusan) dan manajemen waktu/ perubahan dalam mengelola sumberdaya (materi,
modal dan SDM) untuk mencapai tujuan yang efisien dan efektif, yaitu mencakup
penyampaian perintah, informasi, berita dan laporan, serta menjalin hubungan
dengan orang. Hal ini tentunya erat dengan penguasaan identitas diri yang
mencakup aspek fisik, personil, kultur, hubungan organisasi dengan pihak
pengguna, respons dan mentalitas pengguna.
Daftar Pustaka:
Soemirat Soleh
dan Ardianto Elvinaro Dasar-Dasar Public Relations. Bandung. PT. Remaja Rosda Karya. 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar